OPINI

Agista “The Strong Woman” Itu Telah Pergi

×

Agista “The Strong Woman” Itu Telah Pergi

Sebarkan artikel ini
Almarhumah Agista Ariany Ali Mazi

Oleh:
Jufra Udo
(Pengurus HMI MPO Cab. Kendari 2014-2015)

Sejak Magrib tertanggal 13 Juli 2021, ucapan duka tiada henti mengalir. Linimasa media sosial, semua sama. Ialah tentang Agista Ariany Bombay. Isteri Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi.

Pada malam-malam itu, alam begitu mengerti. Begitu pekat, mendung-kelabu. Seakan-akan duka itu tak hanya terasa bagi masyarakat Sultra. Alam pun jua ikut merasa, ada duka mendalam.

Di mata saya, ibu Agista adalah wanita yang kuat. The wonder woman. Betapa tidak, ada seabrek aktivitas yang beliau jalani. Begitu padat. Mudah disaksikan di pajangan medsos.

Tak hanya mendampingi sang suami. Ada beragam organisasi yang mesti ia urus. Ada PAUD Sultra, PKK Sultra, KONI Sultra, dan Dekranasda Sultra. Belum lagi statusnya sebagai pengusaha. Tak bisa dibayangkan, gimana caranya seorang wanita harus mengurus semua itu?

Pada 2015 lalu, saya menyaksikan langsung aktivitas ‘the wonder woman’ itu. Ia adalah seorang ibu yang begitu peduli dengan keluarganya.

Kala itu, saya sempat nginap di rumah beliau di Jakarta, kurang lebih sebulan. Bersama seorang kawan. Dari Sultra juga.

Bermula dari kegiatan Pleno 3 PB HMI. Dari Jogja ke Jakarta. Sampailah kami di kediaman mereka. Pak Ali langsung mengakrabi begitu tahu kami dari Sultra. Beliau izinkan nginap.

Tak jarang, Bu Agista ikut mengundang sahur bersama. Tapi tahulah. Anggaplah itu sebentuk penghargaan. Beliau cukup peduli dengan tamu-tamu. Selalu tebar senyum dan bertegur sapa.

Dari situ kami membersamai sebagian aktivitas keluarga Ali Mazi, yang kelak jadi orang nomor satu di Sultra. Mereka welcome. Dan Agista adalah sosok yang low profile.

Itulah kisah singkat saya.

Kini the wonder woman itu telah pergi. Selamanya di alam baka.

Hidup dan mati ada dalam genggaman Illahi. Takdir adalah kepastian, tapi hidup harus tetap berjalan. Proses kehidupan adalah hakikat, sementara hasil akhir hanyalah syariat. Gusti Allah akan menilai ketulusan perjuangan manusia, bukan hasil akhirnya. Kalaupun harus menjumpai kematian, itu artinya mati syahid di jalan Tuhan- Pangeran Diponegoro.

Selamat menghadap keharibaanNya the wonder woman. Kami mengirim doa-doa untukmu.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x