LAJUR.CO, KENDARI – Cucu Proklamator RI Soekarno, Hendra Rahtomo hadir di Kota Kendari Sulawesi Tenggara, Sabtu (18/9/2021). Putra dari Rachmawaty Soekarnoputri itu mewakili keluarga Bung Karno dalam rangka peresmian patung Presiden Pertama RI yang terletak di Makorem 143 Halu Oleo.
Momen sakral peresmian patung Soekarno ini turut dihadiri Gubernur Sultra Ali Mazi, Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas, Komandan Korem 143 Halu Oleo, perwakilan Kapolda Sultra, dan Kepala BIN Daerah Sultra. Agenda ini dilangsungkan dengan Prokes Covid-19.
Dalam sambutannya, Hendra Rahtomo yang akrab disapa Romy Soekarno menyatakan bahwa patung Bung Karno ini janganlah dilihat dari aspek fisiknya, namun kita tangkap seluruh semangat perjuangannya.
“Sebab api perjuangan itulah yang menjadi daya gerak yang di satu sisi membangun persatuan dan kesatuan bangsa, namun pada saat bersamaan, membangun spirit kemajuan bagi Indonesia Raya,” ujar Romy.
Senada dengan itu, Ali Mazi menyebut patung Soekarno sebagai representasi nilai semangat dan perjuangan Bangsa Indonesia.
“Patung Soekarno sejatinya adalah representasi nilai semangat dan jiwa perjuangan anak Bangsa Indonesia,” kata Gubernur.
Untuk itu, Politisi NasDem itu, sebagai anak bangsa, khususnya yang ada di Sultra, diharapkan bisa mewarisi semangat perjuangan, melahirkan ide, gagasan, pemikiran, cita-cita, dan pengabdian Bung Karno.
Ali Mazo menegaskan, generasi muda harus berusaha menjadi warga negara yang meneladani cara berpikir dan bertindak Bung Karno dalam bentuk aksi nyata dengan memperkuat NKRI.
Kesadaran untuk lebih mencintai tanah air dan menjaganya sampai akhir hayat harus terus ditingkatkan. Rasa nasionalisme dan kepedulian menolong sesama juga perlu disuburkan.
“Jangan biarkan keutuhan NKRI yang telah dibangun para pendahulu negeri dengan berbagai pengorbanan menjadi sia-sia. Jangan biarkan tangan-tangan jahil atau pihak yang tidak bertanggungjawab merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Jangan biarkan negeri kita terkoyak, tercerai berai, terprovokasi untuk saling menghasut dan berkonflik satu sama lain,” papar Ali Mazi.
Di penghujung sambutannya, Ali Mazi mengajak semua elemen di Sultra agar memaknai patung Bung Karno dengan wujud nyata bekerja dan terus bekerja membangun Sultra dan Bangsa Indonesia agar menjadi lebih baik.
Keberadaan patung Bung Karno di Sulawesi Tenggara kedepan diharap bisa menjadi salah satu instrumen untuk membangkitkan semangat kerja penuh dedikasi dan inovasi dalam membangun Sultra. SR