SULTRABERITA.ID, KENDARI – Dinas Pariwisata (Dispar) Sulawesi Tenggara, Dr I Gede Panca mengatakan hingga kini belum ada satu pun destinasi wisata di Sultra yang resmi dibuka selama hampir tiga tiga bulan masa pandemi Corona.
BACA JUGA :
- Total Penukaran Uang Program SERAMBI BI Sultra Rp33,26 miliar, Melesat 67,5%
- BI Amankan 55 Lembar Uang Palsu Selama Ramadan, Jumlah Naik Diduga Efek Pilkada
- Nasib Tahapan Jobfit 49 Pejabat Pemprov Sultra Pasca Terbit Larangan Mutasi Oleh Mendagri
- Hari Pertama Berkantor, Bappeda se-Sultra Tancap Gas Bahas Enam Isu Strategis di Gelaran Rakortekrenbang
- Viral Efek Samping Obat Sakit Kepala Picu Anemia Aplastik, Profesor Farmasi Buka Suara
Beberapa daerah diakui mulai ancang-ancang mengaktifkan kegiatan di sektor pariwisata. Namun agenda itu baru sebatas usulan.
Kebijakan pembukaan spot wisata yang dikelola oleh pemerintah di masa transisi New Normal, lanjut I Gede Panca masih menunggu persetujuan dari Gubernur Sultra, Ali Mazi selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sultra.
“Belum ada pembukaan (destinasi wisata, red). Beberapa itu baru usulan seperti Wakatobi tapi belum ada yang secara resmi di buka untuk umum sejak corona kurang lebih tiga bulan. Mekanismenya mesti ada persetujuan dari Gubernur,” jelas I Gede Panca dijumpai saat Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19 Sultra, Senin 22 Juni 2020.
Selain persetujuan Gubernur Sultra, agenda mengaktifkan kembali kegiatan wisata masih harus melalui kajian mendalam.
Kajian ini menyangkut bagaimana aplikasi protokol Covid-19 pada pusat destinasi wisata, penyiapan sarana pra sarana menjamin kebersihan dan higienitas saat berwisata serta tata aturan demi menjaga prinsip Physical-Social Distancing mencegah penyebaran Covid-19 di lokasi wisata.
“Mesti dikaji juga kesiapan pelaksanaan di lapangan oleh pemerintah daerah. Kondisi Corona di Sultra per kabupaten beda-beda. Hanya Konkep yang masih zona hijau selebihnya merah. Ini menjadi catatan. Khusus yang dibawah penanganan Dispar, masih sementara menyiapkan sarana prasana fasilitas protokol kesehatan Covid-19. Pembukaan destinasi saat new normal ini nanti tetap atas persetujuan Gubernur,” papar I Gede Panca.
Aktifasi lokasi wisata bagi kunjungan publik di masa New Normal dilakukan bertahap sesuai kondisi persebaran wabah di wilayah bersangkutan. Tidak dilakukan sekaligus.
PAD Nihil Selama Darurat Corona
Penutupan akses wisata di Sultra sudah berlangsung selama kurang lebih tiga bulan sejak April lalu. Selama itu pula PAD (Pendapatan Asli Daerah) Dispar Sultra untuk beberapa spot wisata unggulan di Bumi Anoa nihil.
“Yang ada hanya diperiode Januari, Februari Maret. Itu pun tidak signifikan karena Corona sudah mulai masuk. Pas April benar-benar nihil sampai sekarang,” ulas I Gede Panca.
Beberapa spot wisata dibawah otorita Dispar Sultra yang menyuplai PAD cukup tinggi antara lain Wisata Pantai Bokori, Water Sport Kendari dan Gedung Sapta Pesona.
“Kita harapkan bisa kembali berjalan (aktif) saat new normal tentu dengan penerapan protokol Covid-19. Sekarang ini di lokasi wisata kita masih menyiapkan fasilitas penunjang protokol kesehatan, edukasi dan sosialisasi, kerjasama dengan TNI Polri juga bagaimana agar new normal di lokasi destinasi wisata bisa berjalan baik dan maksimal. Mereka yang berwisata bisa lebih tertib dan disiplin serta beradaptasi dengan kebiasaan baru ini,” tutupnya. Adm